Cara Sederhana Mengetahui Tolak Ukur Kecintaan akan Akherat


caranya sangat mudah
silahkan perhatikan apa yang ada di benak kita saat pertama kali bangun pada pagi hari.
karena itulah perumpamaan sebuah target dalam hidup kita.

apakah yang pertama kali muncul di benak kita tentang duniawi (keperluan hidup) ataukah tentang sesuatu ibadah untuk akherat (keperluan akherat)

mari kita koreksi diri masing-masing.

semoga bermanfaat.
wallahualam..


sumber, - Guru Ridwan Kapuh

MANAQIB ABAH GURU SEKUMPUL (Sejarah Abah Guru Sekumpul Martapura)


Pengajian Guru Ridwan KAPUH
Acara Haul Ke 6, Membaca Manaqib Abah Guru Sekumpul 

 klik tautan berikut :


Hari Akhir (menurut sunnah waljamaah)



3 pendapat dari ulama-ulama yang terkenaldalam ajaran Ahlussunnah wal Jamaah tentang hari akhir yaitu

1. Al Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani dari Mazhab Syafi’i
2. Jalaluddin As Suyuthi (Imam Suyuthi)
3. Imam Ibnu Rajab al Hanbali

Kita menganggap pendapat mereka bertiga sangat rasional, sehingga sebagaimanatujuan para Imam itu menyeru kepada manusia agar senantiasa bersiap diri danmengerjakan amal ibadah yang banyak, maka demikian pula halnya dengan kita yangberharap agar manusia yang tertidur kembali terjaga, agar manusia yang lalaidalam agamanya menjadi kembali kepada sunnah Rasulnya, dan agar kita mati danmenghadap ALLAH subhanahu wa ta’ala dalam keadaan ridha dan diridhai.

abillahit taufiq wal hidayah.

AL HAFIDZ IBNU HAJAR

Menurut pendapat Ibnu Hajar:
Umur umat Yahudi adalah umur umat Nasrani ditambah dengan umur umat Islam.

Para ahli sejarah mengatakan bahwa Umur umat Yahudi yang dihitung daridiutusnya Nabi Musa alaihis salam hingga diutusnya Nabi Isa alaihis salamadalah 1500 tahun.

Kemudian dengan adanya hadis:

Dari Salman Al Farisi ia bercerita bahwa “Masa-masa antara Isa dan Muhammadshallallahu ‘alaihi wasallam adalah selama 600 tahun”. [HR. Bukhari]

Sehingga umur umat Nasrani yang dihitung dari sejak diutusnya Nabi Isa (Yesus)alaihis salam hingga diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallamadalah 600 tahun.

Sehingga akan didapat:

Umur Yahudi = Umur Nasrani + Umur Islam

1500 tahun = 600 tahun + 900 tahun

Kemudian Ibnu Hajar dalam Kitabnya mengatakan adanya tambahan 500 tahun sesuaihadis marfu yaitu:

Dari Sa’ad bin Abu Waqqash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam telah bersabda: “Sesungguhnya saya berharap agar umatku tidak akanlemah di depan Tuhan mereka dengan mengundurkan (mengulurkan) umur mereka selamasetengah hari”. Kemudian Sa’ad ditanyai orang: Berapakah lamanya setengah hariitu? Ia (Sa’ad) menjawab: “Lima ratus tahun”.

[hadis shahih riwayat Ahmad, Abu Dawud, Al Hakim, Abu Nu’aim dan disahihkanoleh Al Albani]

Jadi total umur Islam menurut Ibnu Hajar adalah 900 + 500 tahun = 1400 tahunlebih, belum termasuk tambahan (karena tidak mungkin umur itu bernilai genap)

Sekarang kita berada di tahun 1434 Hijriah (2013 Masehi), berarti sudahmelewati lebih dari 1400 tahun itu. Sedangkan tambahan yang dimaksud itumungkin adalah umur Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, karena Islamadalah agama yang dibawa oleh beliau. Juga ditambah dengan 13 tahun karena awalpenulisan tahun Hijriah dimulai pada saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah ke Madinah. Dan 13 tahun adalah ketika beliau di Makkah.

Sehingga umur Islam adalah:

1400 + 63 (umur Nabi) + 13 (tahun sebelum hijrah) = 1476 tahun

Jika dikurangi dengan masa kita hidup ini yaitu 2013 Masehi atau 1434 Hijirah,berarti 1476 – 1434 = 42 tahun.

“42 tahun adalah sisa umur umat Islam dari hari ini.”

Apakah pada tahun 2055 Masehi Islam sudah hilang dari muka bumi???

Hanya ALLAH yang mengetahuinya. Maka sebagai manusia yang berakal dan beriman,sudah sepantasnya kita bersiap dan berbenah diri dengan mempersiapkan danmemperbaiki segala amal ibadah.

IMAM AS SUYUTHI

Menurut Imam Suyuthi:
Umur umat Islam adalah jumlah umur dunia dikurangi dengan umur-umur Nabi/Rasulsejak Nabi Adam alaihi salam hingga diutusnya Nabi Muhammad SAW

Perhitungan umur umat Islam menurut beliau terdiri dari 3 materi yaitu:

(1)Perhitungan umur dunia

(2)Perhitungan umur umat-umat yang terdahulu sejak Nabi Adam hingga diutusnyaNabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

(3)Perhitungan jarak waktu sejak ditutupnya pintu taubat (yaitu sejak matahariterbit di barat) hingga ketika Tiupan Pertama sangkakala kiamat.


Dimana kemudian akan didapat rumus bahwa:

Umur umat Islam = [1. Umur dunia] – [2. Umur umat terdahulu] – [3. Jarak waktu]

(1) PERHITUNGAN UMUR DUNIA

Dari Abu Hurairah ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Hari yang terbit matahari padanya yang paling baik adalah harijumat, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke dalamsurga, pada hari itu pula ia dikeluarkan darinya, dan tidak akan terjadi harikiamat kecuali pada hari jumat.

[HR. Muslim, Tirmizi & Ahmad]

Dari hadis diatas diketahui bahwa perhitungan umur dunia dihitung sejakdikeluarkannya Nabi Adam alaihis salam ke bumi hingga saat kiamat adalah darihari Jumat ke hari Jumat, yaitu berlalu selama 1 minggu akhirat (7 hariakhirat).

Sedangkan dalam Al Quran surah 32 As Sajdah ayat 5 yang berbunyi:

“DIA mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-NYAdalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”.

Maka dapat diketahui bahwa 1 (satu) hari disisi ALLAH itu adalah 1000 tahundunia. Jadi umur dunia adalah 7000 tahun.

2) PERHITUNGAN UMUR UMAT YANG TERDAHULU

Dari Ibnu Abbas, dari (cerita) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam(kepadanya), kemudian ia berkata: “Umur Adam adalah 1000 tahun”. Kemudian iaberkata: Antara Adam dengan Nuh adalah 1000 tahun, dan antara Nuh denganIbrahim adalah 1000 tahun, dan antara Ibrahim dengan Musa adalah 700 tahun, danantara Musa dengan Isa adalah 1500 tahun, sedangkan antara Isa dengan Nabi kitaadalah 600 tahun.

[HR. Hakim]

Jadi dapat dihitung bahwa masa (umur umat terdahulu) adalah 1000 + 1000 + 700 +1500 + 600 = 4800 tahun.

Nabi Adam adalah manusia pertama, sehingga umur dunia tidak dihitung dari tahunsebelum Adam, melainkan dihitung sejak beliau diturunkan ke bumi.

(3) PERHITUNGAN WAKTU ANTARA TERBITNYA MATAHARI DARI ARAH BARAT HINGGADITIUPNYA SANGKAKALA KIAMAT

Hadis-hadis yang menerangkan tentang perhitungan waktu ini adalah:

1. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: “Manusia akan menetap setelah terbitnyamatahari dari tempatnya terbenam selama 120 tahun.”

(hadis shahih mauquf riwayat Ahmad, Thabrani, Ibnu Abu Syibah dan Abdul Razzaq,Al Haitsami mengatakan para perawinya wara dan terpercaya)

2. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: Jarak waktu antara dua tiupan itu adalah empat puluh. Merekabertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah 40 hari? Ia menjawab: Aku tidak dapatmenyebutkan. Mereka bertanya lagi: 40 bulan? Ia menjawab (kembali): Aku tidakdapat menyebutkan. Mereka bertanya lagi: 40 tahun? Ia (kembali) menjawab : Akutidak dapat menyebutkan. Kemudian ALLAH menurunkan hujan, sehingga mayat-mayattumbuh (bangkit) seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuhmanusia kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya dandari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali pada hari kiamat.

(HR. Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad & Malik)

3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ALLAH mengumpulkanorang-orang yang awal dan orang-orang yang yang terakhir pada suatu hari yangdimaklumkan yaitu selama 40 (empat puluh) tahun dalam keadaan menengadah danmembelalakkan kedua mata mereka ke langit untuk menunggu keputusan pengadilandan ALLAH akan turun dalam lindungan awan-awan.

(Hadis hasan riwayat Adz Dzahabi dan dihasankan pula oleh Al Albani)

4. Dalam suatu hadis shahih (dari Saad bin Abi Waqash) dikatakan bahwaRasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: Hari dimana manusiaakan berdiri menghadap Tuhan semesta alam adalah selama setengah hari (Beliaumenerangkan Al Quran surah ke-83 Al Muthaffifin).

Sudah kita ketahui bahwa setengah hari akhirat adalah 500 tahun. Hal inibersesuaian dengan hadis Bukhari dan Muslim yang mengatakan bahwa “Kaum fakirmiskin akan memasuki sorga sebelum orang-orang kaya selama setengah hari yaituselama 500 tahun.

Perhitungan waktu menjelang kiamat adalah sebagai berikut:

1.Dihitung sejak terbit matahari dari arah Barat adalah karena setelah perkaraitu terjadi maka tidak ada lagi dosa yang diampuni, segala pintu tobat ditutup,dan tidak diterima lagi syahadat. Artinya tidak ada lagi Islam.

2.Dan diakhiri hingga manusia berdiri di padang Mahsyar menghadap ALLAH adalahkarena saat itu manusia baru dibangkitkan dari kubur dan belum dihisab.

3.Dari hadis-hadis di depan, maka kita ketahui jarak waktu:

•Matahari dari arah barat ~ tiupan pertama = 120 tahun

•Tiupan pertama ~ tiupan kedua = 40 tahun

•Tiupan kedua ~ kebangkitan seluruh manusia = 40 tahun

•Kebangkitan ~ perhisaban (penentuan sorga dan neraka) = 500 tahun


Sehingga, dapat disimpulkan bahwa jarak waktu dari terbitnya matahari dari arahBarat hingga berdiri di padang Mahsyar adalah 120 + 40 + 40 + 500 = 700 tahun


Kesimpulan perhitungan Imam Suyuthi:

Umur dunia = umur umat terdahulu + umur umat Islam + masa hari akhir


Telah kita ketahui bahwa:

•Perhitungan umur dunia adalah 7000 tahun

•Perhitungan umur umat-umat terdahulu adalah 4800 tahun

•Perhitungan masa sejak ditolaknya syahadat hingga kiamat adalah 700 tahun


Sehingga dapat dihitung,

Umur umat Islam = 7000 – 4800 – 700 = 1500 tahun

Kemudian dikurangi dengan masa kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad shallallahu‘alaihi wa sallam, sehingga didapat bahwa sisa umur umat Islam adalah: 1500 –23 = 1477 tahun

Darimana angka 23?

Sebagaimana kita ketahui bahwa sejak diutusnya Nabi Muhammad shallallahu‘alaihi wasallam hingga beliau wafat adalah 23 tahun, dimana 13 tahun beliauSAW berada di Makkah, kemudian diperintahkan ALLAH untuk hijrah ke Madinah,disini beliau berdakwah hingga beliau wafat selama 10 tahun. Dan penulisankalender Hijriah dihitung pada saat beliau Hijrah.

Imam Suyuthi menambahkan dalam kitabnya yang berjudul Al Kassaf ketikamenerangkan tentang keluarnya Imam Mahdi ‘alaihis salam berkata: “Hadis-hadishanya menunjukkan bahwa masa-masa (umur) umat ini (Islam) lebih dari 1000 tahundan tambahannya sama sekali tidak lebih dari 500 tahun.

Jika umur Islam = 1477 tahun, dan sekarang kita berada di tahun 2013 Masehiatau 1434 Hijriah.

Maka sisa umur Islam adalah: 1477 – 1434 = 43 tahun.

“43 tahun adalah sisa umur umat Islam sejak masa ini.”

Jadi tahun 2056 masehi akan terjadi kegoncangan? Wallahu a‘lam.

IMAM IBNU RAJAB AL HANBALI

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: Sesungguhnya masamenetap kamu dibandingkan dengan umat-umat yang telah berlalu adalah sepertijarak waktu antara salat Ashar hingga terbenamnya matahari.

Hadis diatas diriwayatkan dari Ibnu Umar oleh Imam Bukhari. Dan menurutpenafsiran Ibnu Rajab, “umat-umat yang telah berlalu” itu adalah umat Nabi Musa(yahudi) dan umat Nabi Isa (nasrani) karena ada hadis sahih lain yang berbunyiseperti itu yang intinya membandingkan Islam dengan Ahli Kitab.

Beliau telah meletakkan keseluruhan masa dunia adalah seperti satu hari penuhdengan siang dan malamnya. Beliau menjadikan waktu yang telah berlalu dariumat-umat terdahulu dari masa Nabi Adam hingga Nabi Musa seperti waktu satumalam dari hari tersebut, dan waktu itu adalah 3000 tahun. Kemudian beliaumenjadikan masa umat-umat yahudi, nasrani dan Islam adalah seperti waktu siangdari hari tersebut, maka berarti waktu itu juga 3000 tahun.

Kemudian beliau menafsirkan hadis Bukhari lainnya bahwa masa-masa amaliah umatBani Israil (umat Nabi Musa) hingga datangnya Nabi Isa seperti setengah haripertama, dan masa amaliah umat Isa adalah seperti waktu salat Zuhur hinggasalat Ashar, dan masa amaliah umat Islam adalah seperti sesudah salat Asharhingga terbenamnya matahari.

Jadi perhitungan menurut Ibnu Rajab itu sebagai berikut:

• Masa umat-umat Adam hingga Musa = satu malam penuh = 3000 tahun

• Masa umat-umat (yahudi – nasrani – Islam) = satu siang penuh = 3000 tahun

• Umur Yahudi = setengah hari dari siang tersebut = ½ dari 3000 = 1500 tahun

• Umur Nasrani = mengikuti hadis Muslim dari Salman al Farisi yaitu = 600 tahun


Maka umur umat Islam adalah 1500 – 600 = 900 tahun. Kemudian 900 tahun iniditambahkan lagi 500 tahun (setengah hari akhirat) sebagaimana hadis dari Saadbin Abu Waqash riwayat Abu Dawud, Ahmad (yang ada dihalaman terdahulu).

Sehingga umur Islam menurut Ibnu Rajab adalah 900 + 500 = 1400 tahun, belumtermasuk tambahan tahun. Namun beliau tidak menyebut berapa tahun tambahannya.

Perhitungan ini sama dengan method yang digunakan oleh Ibnu Hajar.


KESIMPULAN TIGA PENDAPAT

1.Umur Umat Islam menurut Al Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani adalah 1476 tahun.Atau sisa 43 tahun lagi dari sekarang (2013).

2.Umur Umat Islam menurut Jalaluddin As-Suyuthi adalah 1477 tahun. Atau sisa 44tahun lagi dari sekarang (2013).

3.Umur Umat Islam menurut Ibnu Rajab Al-Hanbali adalah lebih dari 1400 tahun.

APA YANG TERJADI JIKA UMUR UMAT ISLAM SUDAH BERAKHIR???

Kesimpulan saya (Wallahuallam)
Kalau kita cermati dari 3 pendapat diatas, pada pendapat ketiga bahwa mungkin hari itu masih sangat lama, tapi prinsipnya tetap Hanya Allah yang tahu kapan hari itu akan terjadi, sejatinya bisa saja minggu depan atau bulan depan. Tahun depan bahkan bisa saja besok hari. Yang jelas dapat ditarik kesimpulan inti bahwa hari itu teramat dekat.
Berikut ada sedikit  alkisah yang saya dapati dari sebuah pengajian.

“Tobatnya Iblis”
Pada zaman Nabi Musa alaihisallam, Iblis pernah menjumpai beliau karena kagumnya Iblis kepada mukzizat Nabi musa saatitu yaitu kalamullah (mampu bicara langsung dengan Alllah)
Pertemuan itu merupakan interaksi yang sangat hebat antara Iblis VS Nabi Musa alaihisallam
Dalam interaksi tersebut akhirnya Iblis mengajukan pernyataan kepada Nabi musa bahwa ia akan segera bertobat.
Nabi Musa pun langsung menyampaikan kepada Allah perihal Iblis tersebut.

Dan sungguh Maha Besar Allah dengan segala kekuasaanNYA dan luasnya pengampunanNYA Allah akan senantiasa menerima tobat hamba-hambanya tanpa TERKECUALI.!!! dan sekali lagi saya ikut tegasin ni yah " TANPA TERKECUALI !!!"....

Hanya saja Allah mengajukan 1 syarat yang sangat mudah kepada iblis saat itu, yaitu iblis hanya cukup menjiarahi kuburNabi Adam Alaihisallam.

namun sayangnya Sungguh ternyata rasa iri hati dan sombong Iblis terhadap Nabi Adam alaihisallam tak terkalahkan.
Serentak saat itu Iblis membentak kerasNabi Musa bahwa dirinya tidak akan pernah akan mau menjiarahi kubur Nabi Adam,meskipun hanya sebatas duduk di samping kuburnya.

Sungguh ternyata Iblis tidak akan pernah rela dirinya di anggap lebih rendah dari Nabi Adam AS.

Kendati demikian Iblis pun sudah mengetahui cara tobat dan syarat yang sudah ia terima.
Hingga Iblis pun senantiasa MENUNDA-NUNDA UNTUK TOBAT. Sampai kelak sebuah hari akhir yang Maha Dasyat itu pun akan tiba dengan sangat mendadak dan ia IBLIS sudah dipastikan terlambat.

 " MENUNDA-NUNDA TOBAT !!!"... apakah kita salah satunya ???
wallahullam...

"semoga bermanfaat"

----------//----------

Semoga Allah senantiasa memberi hidayah kepada kita semua hingga kiranya kita menyegerakan untuk tobat dari segala salah, khilaf & dosa. Amin 3x....

lihat video ilustrasi tentang dekatnya hari kiamat :

https://www.youtube.com/watch?v=2jT3eadTgY4




https://www.youtube.com/watch?v=2jT3eadTgY4

Do'a Yang Tak Terijabah




Dalam sebuah riwayat dari Rasulullah shalallahu alaihi wassalam

Diceritakan tentang seorang pemuda yang senantiasa sangat banyak berdo'a meminta kepada Allah..

Namun do'a nya tak satupun pernah terwujud

alhasil ketika pemuda itu menemui ajalnya dan sampai ke surga ia dikagetkan mengenai beberapa kenikmatan yang berlipat-lipat ganda yang disediakan buatnya...

sampai-sampai ia seringkali menyangkal bahwa itu bukan milikinya, karena pemuda tersebut sangat tahu tentang amalan dan ibadahnya yang hanya sedikit pernah dilakukannya sewaktu didunia,

namun salah satu dari malaikat menghampirinya lalu berkata :
"wahai si fulan.. nikmatilah apa yang sudah Allah anugerahkan untukmu didalam surgaNya.
sungguh ini semua adalah milikmu, sebagai balasan atas jawaban dari do'a-do'a yang pernah engkau minta sewaktu engkau di dunia"

Sungguh sangat senang riang gembira pemuda tersebut ketika mendengar perkataan dari malaikat tersebut.. sampai-sampai ia bisa menikmati apa yang sebenarnya tidak pantas baginya untuk menikmatinya.. yang hanya dengan do'a do'a yang tak pernah terwujud sewaktu ia di dunia...




Milik Allah semua kerajaan yang ada di langit dan bumi,, yang dengan segala kehendakNya ia mengaturnya..
QS Al Mu'Min Ayat 40

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Artinya : Dan Tuhanmu berfirman: 
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina".
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT pasti akan mengabulkan doa semua hamba_NYA. Sehingga tidak mungkin bagi umat muslim doanya ditolak oleh Allah SWT.


wallahualam...
semoga bermanfaat

(Sumber - Guru Ridwan Kapuh)

Wirdul-Latif - Sejarah, Wirid Zikir & Terjemahnya

 
Wirdul-Latif
Zikir Pagi Dan Petang
Susunan

الإمام القطب عبد الله بن علوي الحداد
Al-Imam Al-Qutub Abdullah bin Alawi Al-Haddad


الوِرْدُ اْللَطِيف
Wirdul-Latif
Wirdul-Latif adalah satu dari susunan wirid dan zikir oleh Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Selalunya ia dibaca berseorangan pada waktu pagi dan petang. Seperti karangannya yang lain, Imam Haddad menguatkan wirid ini dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadith.
Dengan cara tulisannya yang senang difaham, pendek dan tepat, beliau menyusun ayat-ayat Al-Quran dan Hadith untuk berzikir kebesaran dan kelebihan Allah. Dinamakan Wirdul-Latif (wirid ringan) sebab senang dibaca dan senang dirasakan di hati kita. Juga sebab ia tidak begitu panjang seperti wirid yang besarnya, iaitu Wirdul-Kabir.
Karangan dan bacaan Wirdul-Latif di sini ialah seperti yang dianjurkan oleh pengikut-pengikut, murid-murid dan muslimin di negeri Arab, Semenanjung Asia dan Africa, dari keturunan Al-Haddad, Munsib-munsibnya di maqam Imam al Haddad di Al-Hawi, Tarim - Hadhramaut di negara Yaman.

Imam Alawi bin Ahmad bin Hassan Al-Haddad, anak kepada cucu beliau telah menyusunkan wirid ini dengan mengurangkan jumlah bacaan tasbih and tahmeed. Perulangan tasbih dan tahmeed dikurangkan kepada tiga dan ditambah satu ayat untuk gantinya. Baginda mengikut arahan Allah seperti di Surah 2 Al-Baqarah Ayat 286: “Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya.”
Diriwayatkan daripada Anas r.a. katanya: Rasulullah s.a.w telah masuk ke masjid dan baginda mendapati ada seutas tali yang direntangkan di antara dua tiang, lalu baginda bertanya: “Tali apakah ini?” Para Sahabat menjawab, “Tali itu digunakan oleh Zainab untuk sembahyang, apabila dia merasa malas atau keletihan dia akan berpegang pada tali tersebut.” Rasulullah s.a.w bersabda lagi, “Lepaskan ikatan tali tersebut, seseorang dari kamu hendaklah bersembahyang dengan keupayaan yang ada pada dirinya, apabila dia malas atau letih maka hendaklah dia berhenti.” Zainab adalah seorang yang kukuh imannya. Kemudian Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Zainab r.a. jikalau ia mahu belajar satu zikir yang berpahala serupa dengan membaca bilangan zikir-zikir ini. Dan Baginda pun berkata, “tambahkan kalimah ‘seberapa banyak ciptaan Nya’ kepada setiap tasbih, taslim and tahmeed”.
Sudah tentulah lebih baik kalau kita ada masa dan tenaga untuk membaca wirid ini dengan sepenuhnya. Insya Allah Allah akan memberi kita taufiq dan hidayat dan merahmati Al-Habib kita serta memimpin kita ke jalan yang benar.

Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad (bahasa Arab: عبد الله بن علوي بن محمد الحداد), (lahir di Tarim, Hadramaut, Yaman, 30 Juli 1634 – meninggal di Tarim, Hadramaut, Yaman, 10 September 1720 pada umur 86 tahun) adalah seorang ulama dalam bidang fikih dan aqidah asy'ariyah, Ia mendapatkan gelar Syaikh al-Islam, Quthb ad-Da'wah wa al-Irsyad dan dikenal sebagai Pembaharu Tarekat Alawiyyah.

Guru-gurunya

Abdullah bin Alawi al-Haddad memiliki 140 guru, diantaranya adalah:
  1. Abdullah bin Syaikh Maula 'Aidid
  2. Umar bin Abdurrahman al-'Aththas
  3. Abdullah bin Ahmad Bilfaqih
  4. Aqil bin Abdurrahman as-Saqaf
  5. Sahl bin Ahmad Bahasan al-Hudaili Ba'alawi
  6. Muhammad bin Alawi as-Saqaf, Ulama Mekah

Murid-muridnya

  1. Ahmad bin Zain al-Habasyi
  2. Muhammad bin Zain bin Sumaith
  3. Umar bin Zain bin Sumaith
  4. Umar bin Abdurrahman al-Bar
  5. Abdurrahman bin Abdullah Bilfaqih
  6. Muhammad bin Umar bin Thaha ash-Shafi as-Saqaf
  7. Ali bin Abdullah as-Saqaf

Karya-karyanya

  1. An-Nasha`ih ad-Diniyyah wa al-Washaya al-Imaniyyah
  2. Ad-Da'wah at-Tammah wa at-Tadzkirah al-'Ammah
  3. Risalah al-Mu'awanah wa al-Muzhaharah wa al-Mu`azarah li ar-Raghibina min al-Mu`minin fi Suluki Thariqi al-Akhirah
  4. Risalah al-Mudzakarah ma`ah al-Ikhwan al-Muhibbin min Ahli al-Khairi wa ad-Din
  5. Risalah Adab Suluki al-Murid
  6. Itfah as-Sa`il bijawabi al-Masa`il
  7. Sabil al-Adzkar bima Yamur bi al-Insan wa Yunqadhi lahu min `umrihi
  8. Al-Fushul al-'Amaliyyah wa al-Ushul al-Hukmiyyah
  9. An-Nafais al-Alawiyyah fi al-Masa`il ash-Shufiyyah
  10. Ad-Dur al-Manzhum lidzawi al-'Uqul wa al-Fuhum, kumpulan syair
  11. Kumpulan perkataannya
  12. Kimpulan surat-suratnya
  13. Wasilatu al-'Ibad ila Zadi al-Ma'ad, kumpulan wirid dan dzikir


Foto Maqam Beliau :




الوِرْدُ اْللَطِيف


1.     بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. (ثلاثا)
1.                  Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan segala permohonan; Ia tidak beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang sebanding dengan-Nya.  Surah Al-Ikhlas (3X)
 
Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!”
Dari Al-Muwatta', diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w, lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya Rasulallah?” Baginda menjawab, “Syurga” (Wajiblah syurga bagi si pembaca itu).
 
2.     بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَـرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَـرِّ النَّـفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ  شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ.   (ثلاثا)
2.                  Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada (ahli-ahli sihir) yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”.   Surah Al-Falaq (3X)
 
Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan baginda sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku..
  
3.     بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ. (ثلاثا) 
3.                  Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia”.            Surah An-Nas (3X)
 
Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-falaq dan an-nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini sahaja.
 
4. رَبِّ أَعُوذُ بِـكَ مِنْ هَمَـزَاتِ الشَّيَـاطِينِ، وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُـرُونِ. (ثلاثا)
4.                  Ya Tuhanku, aku berlindung dengan-Mu dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung pula dengan-Mu ya Tuhanku dari kedatangan mereka kepadaku. (3X)
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 97-98
 
5. أَ فَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاَ وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لاَ تُرْجَعُـوْنَ.
5.                  Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 115
 
6.     فَتَعَالَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ.
6.                  Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya - Tidak ada Tuhan Selain Dia - Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang Agong. 
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 116
 
 
7.     وَ مَنْ يَدْعُ مَعَ اللهِ إِلَهاً آخَرَ لاَ بُرْهَانَ لَهُ بِـهِ، فَإِنَّمَا حِسَـابُهُ، عِنْدَ رَبّـِهِ، إِنَّـهُ لاَ يُفْلِحُ الْكَافِـرُوْنَ.
7.                  Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak beruntung. 
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 117
 
  
8.     وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
8.                  Dan katakanlah: Ya Tuhanku berilah ampunan dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat yang paling baik! 
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 118
 
 
9.     فَسُبْحَانَ اللهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ.
9.                  Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 17
 
 
10. وَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ.
10.              Dan bagiNyalah segala puji di langit dan bumi, dan di waktu petang dan di waktu kamu berada di waktu dhuhur.  
Surah 30: Ar-Rum Ayat 18
 
 
11.   يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ،  وَيُحْيِ الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَ.
11.              Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya: dan seperti itulah kamu dikeluarkan dari kubur. 
Surah 30: Ar-Rum Ayat 19
12.   أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم.ِ   (ثلاثا)
12.              Aku berlindung dengan Allah Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui dari bisikan syaitan yang terkutuk.  (3X)
Dari Abu Daud diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; “Apabila  Rasulullah s.a.w. sembahyang tahajjud, selepas beliau bertakbir, baginda membaca: “Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar dan Lailaha illallah, tiga kali kemudian beliau mengucap: “Aku berlindung dengan Allah, Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui dari bisikan syaitan yang terkutuk, dari bisikannya, godaannya dan ludahnya.
 
13.   لَوْ أَنْزَلْنَـا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًـا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ.
13.              Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-pecah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. 
Surah 59: Al-Hashr Ayat 21
 
 
14.   هُوَ اللهُ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهاَدَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ
14.              Dialah Allah Yang Tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 22
 
15.   هُوَ اللهُ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِـنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ، سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ.
15.              Dialah Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang Maha Sejahtera; Yang Mengurniakan keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha Perkasa; Yang Maha Kuasa; Yang Memeliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 23
 
 
16.   هُوَ اللهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ، لَهُ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى،  يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيمُ.    
16.       Dialah Allah Yang Menciptakan; Yang Mengadakan; Yang Membentuk Rupa; Yang Mempunyai sifat-sifat yang baik; Bertasbihlah kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana. Surah 59: Al-Hashr Ayat 24
17.   سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِي الْعَالَمِيْنَ.
17.       Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam. Surah 37:Al-Saffat Ayat 79
18.   إِنَّا كَذَلِكَ نُجْزِي الْمُحْسِنِيْنَ.
18.       Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.  Surah 37:Al-Saffat Ayat 80
 
19.   إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ.    
19.       Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. Surah 37:Al-Saffat Ayat 81
20.   أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.     (ثلاثا)
20.       Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhlukNya.   (3X)
Dari Abu Dawud dan Tirmidhi, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.”
21.   بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ أسْمِهِ  شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.      (ثلاثا)
21.       Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tak satu pun, yang di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana dan Ia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X)
Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang, tiada kesakitan apa jua akan di alaminya.”
 
 
22.   الَّلهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ مِنْكَ فِي نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْرٍ، فَأَتْمِمْ نِعْمَتَكَ عَلَيَّ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.   (ثلاثا)
22.       Ya Allah, sesungguhnya aku telah mendapatkan kurnia, kesehatan serta perlindungan daripada-Mu di pagi hari ini, maka sempurnakan kurnia kesihatan serta perlindungan-Mu padaku di dunia dan akhirat. (3X)
 
23.   اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ.   (أربعا)
23.       Ya Allah, di pagi hari ini aku mengambil-Mu sebagai saksi, begitu pun para pemikul ‘Arsy-Mu, para malaikat-Mu dan seluruh makhluk-Mu, bahawa Engkaulah Tuhan, tiada Tuhan selain Engkau, Tunggal tiada sekutu, dan bahawa Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu. (4X) (Sila rujuk ke-31)  
 
24.   اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ.  (ثلاثا)
24.       Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, pujian yang memadai nikmat-nikmat-Nya dan mencukupi penambahanNya.        (3X)
25.   آمَنْتُ بِاللهِ العَظِيْمِ، وَكَفَرْتُ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوْتِ، وَاسْتَمْسَكْتُ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى، لاَ اَنْفِصَامَ لَهاَ، وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيمٌ.  (ثلاثا)
25.       Aku beriman kepada Allah Yang Maha Agung dan ingkar terhadap sembahan selain Allah, kejahatan dan thoghut (segala yang disekutukan dengan Allah), dan aku berpegang dengan tali yang kukuh yang tidak akan terputus. Dan Allah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.  (3X) Surah Al-Baqarah Ayat 256;
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Salam, yang menceritakan satu peristiwanya kepada Rasulullah s.a.w. lalu baginda berkata, “Syurga itu Islam, dan berpeganglah Pegangan Yang Teguh (urwat al-wuthqa) supaya kamu sentiasa menjadi seorang Muslim sampai kamu mati.”
 
 
26.   رَضِيْتُ بِاللهِ رَبـًّا، وَ بِالإِسْلاَمِ دِيْنـًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُولاً.     (ثلاثا)
26.       Aku ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad s.a.w. sebagai Nabi dan rasul. (3X)
Dari Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Sesiapa berdoa setiap pagi dan petang dengan doa ini akan masuk ke syurga.”  Surah 3: Ali-Imran Ayat 19: Sesungguhnya ugama (yang benar dan diredai) di sisi Allah ialah Islam.
27.  حَسْـبِيَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَ هُـوَ عَلَيْـهِ تَـوَكَّلْتُ وَهُـوَ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْـمِ. (سبعاً)
27.       Cukuplah Allah sebagai pelindungku; tiada Tuhan melainkan Dia, kepada-Nya aku bertawakal, dan Dialah Penguasa Arasy yang agung. (7X) Surah 9 al-Tawbah Ayat 129.  Dari Tirmidhi, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Rasulullah s.a.w. bersabda, “Bagaimana saya hendak rehat sedangkan tiupan telah sedia di mulutnya, membuka telinganya dan tunduk kepalanya, menunggu arahan untuk meniup? Ditanya lagi, apa pula arahan baginda, “Cukuplah Allah sebagai pelindungku dan Dia lah sebaik-baik penjaga.”
28.   اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.          (عَشرًا)
28.       Ya Allah, limpahkanlah selawat dan salam-Mu ke atas penghulu kami Muhammad serta keluarga dan sahabat-sahabatnya. (10X)
Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr bin Al ’As:  Rasullulah s.a.w. bersabda: “Sesiapa meminta Allah berselawat kepadaku, Allah akan membalas keatasnya dengan sepuluh kali selawat.”
Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya..”
 
 
29.   اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فُجَاءَةِ الْخَيْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فُجَاءَةِ الشَّرِّ.
29.       Ya Allah aku bermohon kepada-Mu untuk kebaikan yang tidak disangka; dan aku berlindung dengan-Mu daripada bencana yang mengejut. (Sila rujuk Hadith Per. 31)

30.   اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ، وَ أَناَ عَبْدُكَ، وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ.
30.       Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan daku dan aku ini adalah hamba-Mu dan aku akan menuruti titah dan amanat-Mu sekuat tenagaku.
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Shaddad ibn Aws; Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sebaik-baiknya cara memohon ampunan dari Allah ialah: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan daku dan aku ini adalah hamba-Mu dan aku akan menuruti titah dan amanat-Mu sekuat tenagaku tanpa soal. Aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah daku, kerana tak ada yang mampu mengampuni dosa itu selainkan Engkau.” Rasulullah s.a.w bersambung lagi... (Sila rujuk Hadith Per. 31 dibawah)
31.   أَعُوْذُ بِـكَ مِنْ شَرِّ مـَا صَنَعْـتُ،  أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فاَغْفِرْ لِيْ، فَاِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.   
31.       Aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah daku, kerana tak ada yang mampu mengampuni dosa itu selainkan Engkau.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Buraydah ibn Hasib; Rasullulah s.a.w. bersabda: Kalau sesipa katakan di waktu pagi dan petang,: “ Ya Allah! Engkaulah Tuhanku; tiada tuhan selain-Mu, Engkau Penciptaku, aku hamba-Mu, dan aku berpegang dengan tali yang kokoh yang tidak akan putus; Aku berlindung dari perkara buruk yang aku telah lakukan; aku mengakui nikmat-Mu serta dosaku; ampunilah aku sebab tiada yang mampu mengampuni selainkan Engkau.”, dan jika dia mati pada hari atau malam itu, dia akan masuk syurga.
32.   اَللَّهُـمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لاَ اِلَهَ إلاَّ أَنْتَ، عَلَيْكَ تَوَكَّلْـتُ، وَأَنْتَ رَبُّ الْعَـرْشِ الْعَظِيْـمِ.
32.       Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada tuhan selain Engkau, hanya kepada Engkau aku berserah diri, dan Engkaulah Tuhan yang mempunyai Keagungan.
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Abbas; Rasullulah s.a.w. apabila dimasa kesusahan berdoa dengan membaca: “Tiada yang berhak disembah melainkan Allah, Maha Sejahtera, Maha Kuasa. Tiada yang berhak disembah selain Allah, Tuhan senanjung syurga dan dunia, Raja Yang Agung.”
33.   مَا شَاءَ اللهُ كَـانَ، وَمَا لَمْ يَشَأْ لَـمْ يَكُنْ، وَلاَ حَـوْلَ وَلاَ قُوَّةَ  إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. 
33.       Apa yang dikehendaki Allah pasti akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki tidak akan terjadi, Tiada daya dan tiada kekuatan tanpa pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar         (Rujuk Keterangan di Per: 54)
34.  اَعْلَـمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْـرٌ، وَاَنَّ اللهَ قَدْ أَحَـاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًـا. 
34.       Aku mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya Allah tetap meliputi ilmu-Nya atas tiap-tiap sesuatu.       
Surah 65: Al Talaq Ayat 12
 
35.   اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِـكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ،  وَمِنْ شَرِّ كُـلِّ دَابَّـةٍ أَنْتَ آخِـذٌ بِنَا صِيَتِهاَ، إِنَّ رَبِيِّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ.    *
35.       Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari kejahatan diriku sendiri, dan dari kejahatan segala yang melata yang ubun-ubunnya berada dalam genggaman-Mu, sesungguhnya Tuhanku selalu berada di atas jalan yang lurus.
36.   يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، بِرَحْمَتِكَ اَسْتَغِيْثُ، وَمِنْ عَذَابِكَ أَسْتَجِيْرُ.       
36.       Ya Allah, Yang Hidup, Tuhan Yang Berdiri Sendiri, aku memohon pertolongan dengan kasih sayang-Mu, dan aku memohon perlindungan daripada siksa-Mu.
37.   أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَي نَفْسِيْ  وَلاَ إِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ طَرْفَةَ عَيْنٍ.          
37.     Berilah kepadaku kebaikan dalam semua permasaalahanku, janganlah Engkau menyerahkan daku kepada diriku sendiri, dan jangan juga kepada salah seorang pun daripada makhluk-Mu walau sekelip mata sekalipun.
38.   اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ.
38.     Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu daripada keluh kesah dan kesedihan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada bebanan hutang dan daripada paksaan manusia.
Dari Bukhari, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik; apabila Rasulullah s.a.w., berhenti untuk berehat; saya dengar baginda berdoa: “Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu daripada keluh kesah dan kesedihan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada bebanan hutang dan daripada paksaan manusia"
 
39.   اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ، فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.      
39.       Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu kesejahteraan di dunia dan akhirat.
40.   اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَـافِيَةَ، وَالْمَعَافاَةَ الدَّائِمَةَ، فِي دِيْنِيْ وَدُنْياَيَ وَأَهْلِيْ وَماَلِيْ.
40.              Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu pengampunan dan kesejahteraan serta perlindungan yang abadi dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Umar; Rasulullah s.a.w. selalu mengucapkan doa ini di waktu pagi dan petang: “Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu kesejahteraan di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu pengampunan dan kesejahteraan serta perlindungan yang abadi dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah segala ke’aibanku, dan amankanlah ketakutanku. Ya Allah, peliharalah daku dari malapetaka yang datang dari depanku dan dari belakangku, dan dari kananku dan dari kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu agar jangan ditipu dari bawahku (tanpa disedari).)
 
41.   اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ. 
41.       Ya Allah, tutupilah segala ke’aibanku, dan amankanlah ketakutanku. (Sila rujuk Hadith Per: 40)
 
42.   اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِماَلِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتاَلَ مِنْ تَحْتِيْ.      *
42.       Ya Allah, peliharalah daku dari malapetaka yang datang dari depan dan belakangku, dan dari kanan dan kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu agar jangan ditipu dari bawahku (tanpa disedari).       (Sila rujuk Hadith Per: 40)
 
43.   اَللَّهُـمَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِـيْ،  وَأَنْتَ تَهْدِيْنِـيْ،  وَأَنْتَ تُطْعِمُنِـيْ وَأَنْتَ تَسْقِيْنِـيْ،  وَأَنْتَ تُمِيْتُنِـي،  وَأَنْتَ تُحْيِيْنِـيْ.     
43.       Ya Allah, Engkaulah yang menciptakan daku, memberikan petunjuk kepadaku, memberi makanan padaku, memberikan minuman kepadaku, mematikan daku, dan membangkitkan daku semula.
Dari Muslim, diriwayatkan oleh Miqdad, Rasulullah s.a.w bersabda, “Allah, memberiku makanan, memberiku minuman,” setelah baginda dapati susunya telah di minum oleh seorang.
 
44. أَصْبَحْناَ عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ، وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْراَهِيْمَ حَنِيْفاً مُسْلِماً، وَماَ كاَنَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.  *
44.       Kami berada pada pagi ini dengan fitrah beragama Islam, di atas kalimah ikhlas, dengan agama Nabi kami Muhammad s.a.w dan agama bapa kami Ibrahim a.s. yang lurus dan berserah diri (kepada Allah), dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan yang lain.
“Hari ini Kami telah lengkapkan agamamu, dan  penuhkan nikmat-Ku kepadamu, dan meredhai untukmu Islam sebagai agamamu.     Surah 5: al-Ma’idah Ayat 3
45.   اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا،  وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ، أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعاَلَمِيْنَ.  
45.       Ya Allah! sesungguhnya kami berada di waktu pagi bersama Engkau, demikian pula di waktu petang, dan di kala hidup dan di kala mati, dan hanya kepada-Mu lah tempat kebangkitan, kami berada di waktu pagi sedang kekuasaan tetap berada bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
Dari AbuDawud, diriwayatkan oleh Abu Malik; Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apabila bangun pagi, bacalah: “Ya Allah, sesungguhnya kami berada di waktu pagi bersama Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan hari ini keterbukaannya, kemudahannya, cahayanya, keberkatanmya dan petunjuknya; dan perlindungan dari keaiban yang datang dengan nya dan sesudahnya.” Pada petang hari serupa juga.
46.   اَللَّهُّمَ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيُوْمِ فَتْحَهُ وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ وَبَرَكَتَهُ وَهُداَهُ
46.       Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, pembukaannya, kemudahannya, cahayanya, berkatnya dan petunjuknya.
47.   اَللَّهُمَّ إِنَّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذاَ الْيُوْمِ،  وَخَيْرَ ماَ فِيْهِ،  وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذاَ الْيُوْمِ وَشَرِّ مَا فِيْهِ.          
47.       Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan aku berlindung kepada-Mu daripada keburukan hari ini dan keburukan apa yang terdapat didalamnya.

48.    اَللَّهُمَّ ماَ أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَـدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ  وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ عَلَى ذَلِكَ.    
48.       Ya Allah, nikmat yang aku terima di pagi ini, atau yang di terima oleh salah seorang dari hamba-Mu, maka sumbernya hanyalah Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, bagi-Mu lah pujian dan kepada-Mu kami bersyukur atas semuanya itu.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Abu Malik;  “Seorang bertanya Rasulullah s.a.w.: ‘Berilah kami suatu ayat yang boleh kami ulangi tiap pagi, petang dan apabila kami bangun dari tidur.’ Baginda suruh kami berdoa: "Ya Allah! Yang Mencipta Syurga dan dunia, Yang Mengetahui semua yang zahir dan batin, Engkaulah Tuhan sekian makhluk;  para malaikat saksikan bahwa tiada tuhan selain-Mu, kami berlindung dengan-Mu dari keburukan diri kami dan dari bisikan syaitan yang menyekutukan Mu.”
49.   سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِـهِ وَرِضَـى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ  وَمِداَدَ كَلِمَاتِهِ.         (ثلاثا)
49.       Maha Suci Allah dan puji-pujian untukNya, sebanyak bilangan makhlukNya, sebanyak bilangan keridhaanNya, sebanyak timbangan ‘ArsyNya dan sebanyak tinta untuk menulis kalimatNya.    (3X)
Diriwayatkan daripada Juwairiyah Ummil Mukminin r.a., bawahasanya Nabi s.a.w keluar dari rumahnya pada suatu pagi setelah habis sembahyang subuh sedang Juwairiyah masih di tempat sembahyangnya (berzikir), apabila beliau kembali ke rumah setelah menunaikan shalat Dhuha, beliau dapati Juwairiyah masih di tempat sembahyangnya lagi, lalu beliau bertanya: Apakah engkau masih lagi berkeadaan seperti aku tinggalkanmu tadi? Maka berkata Nabi s.a.w.: Bila aku meninggalkanmu tadi aku telah mengucapkan empat kalimah sebanyak 3 kali, jika ditimbang dengan apa yang engkau ucapkan sejak awal hari tadi niscaya ia lebih daripada apa yang engkau ucapkan, iaitu wirid yang disambung dengan”sebanyak bilangan ......”.
50.   سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِـهِ وَرِضَـى  نَفْسِـهِ  وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِداَدَ كَلِمَاتِهِ.         (ثلاثا)
50.       Maha Suci Allah Yang Maha Agung dan puji-pujian untukNya, sebanyak bilangan makhlukNya, sebanyak bilangan keridhaan-Nya, sebanyak timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak bilangan kalimat-Nya.         (3X)
51.   سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَـاءِ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا بَيْنَ ذَلِكَ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
51.       Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya dan Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya.     (3X)
Diriwayatkan daripada Sa’ad bin Abu Waqqash r.a. bahawasanya dia bersama Rasulullah s.a.w. mendatangi seorang perempuan sedang pada kedua tangan perempuan itu ada biji (kurma) atau kerikil dihitungnya dalam tasbihnya, maka bersabda Rasulullah s.a.w.: Mahukah engkau aku memberitahumu sesuatu yang lebih mudah atau lebih utama buatmu? Lalu beliau menyambung dengan membaca wirid yang disambung seperti diatas ini
.
52.   اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِكَ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
52.       Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya dan segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)

53.   لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِـكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ.        (ثلاثا)
53.       Tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya.  (3X)
54.   اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ،  اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ،  اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِكَ،  اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
54.       Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya.       (3X)
Dari Al-Muwatta, diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesiapa yang membaca: “Tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu baginya, kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu”  dalam sehari sebanyak seratus kali, nescaya dia mendapat pahala sebagaimana memerdekakan sepuluh orang hamba. Dia juga diampunkan seratus kejahatan, dibuat untuknya benteng sebagai pelindung dari syaitan pada hari tersebut hingga ke petang. Tidak diganjarkan kepada orang lain lebih baik daripadanya kecuali orang tersebut melakukan amalan lebih banyak daripadanya. Manakala mereka yang berkata: “Maha suci Allah dan segala puji hanya bagi Allah”, dalam sehari sebanyak seratus kali nescaya terhapuslah segala dosanya sekalipun dosanya itu banyak seperti buih di lautan .
(i)  Al-Habib Abibakar Sakaran didalam Hizbnya telah mengatakan bahawa pengucapan, “Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sekalian” ialah sebagai pintu menuju kepada Allah; dan kunci ke pintu itu ialah ucapan, “Tiada tuhan melainkan Allah”; dan pertahanannya ialah ucapan, “Tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung”
55.   لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ
        لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا خَلَقَ فِي الأَرْضِ
        لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا  بَيْـنَ  ذَلِـكَ
        لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ.  (ثلاثا)
55.       Tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya.    (3X)
   
56.   اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي الأَرْضِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا بَيْـنَ  ذَلِـكَ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ.     
56.       Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy (buta huruf) dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya.
                               
57.   لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عَدَدَ كُلِّ ذَرَّةٍ أَلْفَ مَرَّةٍ.             (ثلاثا)
57.       Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, sebanyak bilangan zarah yang dicipta-Nya seribu kali.   (3X)
58.   لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عَدَدَ ماَ هُوَ خَالِقٌ.      
58.       Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah Kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya.
  
وَ فِي بَعْض النسخ زيادة  واختـلاف في هذه التسبيحـات الأخيرة، فمن شاء فليعمل بها. فكلها واردة.  اهـ.
وقد اختارها حفيد الْمؤلف الإمام علوي بن أَحْمد بن حسن الْحداد لأن الثابت في الأصل من هذه التسبيحات هو:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ (مائة مرة)،   سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ (مائة مرة)
سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَ اللهُ، وَ اللهُ أَكْبَرُ.            (مائة مرة)
(وَيَزِيدُ صَبَاحًا) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَهُ لاَ شَرِيْـكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْـكُ وَلَهُ الْحَمْـدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. (مائة مرة)
فمن عمل بِها فهو الأكمل. اهـ
Nota:
Jika dibaca pada waktu petang gantikanlah perkataan-perkataan yang di garis bawah itu seperti berikut:
وَيَقُولُ فِي الْمَسَاء بَدَل    " أَصْبَحْتُ "   -  " أَمْسَيْتُ "
Di ayat 22, 23, 44 dan 45:  “Pagi” digantikan dengan “Petang”.
وَبَدَل                      " اَلْنُشُوْرِ "  -  " اَلْمَصِيْرِ "
Di ayat 45 “kebangkitan” digantikan dengan “kembali”.
وَبَدَل                      " الْيَوْمِ "    -  " اللَّيْلِ "
Dan di dalam ayat 46 dan 47:  “hari” digantikan dengan “malam”.

إنتهى الورد اللطيف